Beyond Mesin dan Kompas: Membangun Karakter Perwira Maritim

Posted :

in :

by :

Profesi perwira pelayaran menuntut kombinasi langka antara kecakapan teknis (hard skills) dan kualitas kepribadian (soft skills) yang tak tergoyahkan. Di Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Malahayati Aceh, kami menyadari bahwa kapal berteknologi canggih sekalipun membutuhkan nakhoda dan perwira yang memiliki integritas, kepemimpinan, dan mental yang kuat.

Poltekpel Malahayati, dengan penekanan pada pendidikan vokasi dan pembentukan karakter taruna/taruni, memastikan lulusannya tidak hanya menguasai mesin dan navigasi, tetapi juga unggul dalam hal kepemimpinan kru dan pengambilan keputusan di bawah tekanan.

1. Pentingnya Hard Skills: Fondasi Kompetensi

Tentu, keahlian teknis adalah wajib. Taruna/Taruni di Poltekpel Malahayati Aceh dilatih secara intensif di bidang:

  • Nautika: Mahir dalam navigasi elektronik (ECDIS), perencanaan pelayaran, dan regulasi keselamatan maritim internasional (SOLAS).
  • Teknika: Menguasai operasional, perawatan, dan perbaikan mesin utama serta sistem kelistrikan kapal modern.
  • Elektro-Teknika: Memahami otomatisasi, sistem kontrol, dan teknologi digital di anjungan maupun kamar mesin.

Namun, keahlian ini hanya efektif jika didukung oleh karakter yang solid.

2. Kualitas Soft Skills: Perwira sebagai Pemimpin dan Komunikator

Di tengah laut, masalah teknis bisa diatasi dengan manual, tetapi masalah manusia hanya bisa diatasi dengan kepemimpinan. Pendidikan di Poltekpel Malahayati secara ketat membina Soft Skills yang krusial:

  • Kepemimpinan di Anjungan: Taruna/Taruni dididik untuk mengambil keputusan cepat dan tepat dalam kondisi darurat, memimpin kru yang multikultural dengan tegas, namun adil.
  • Disiplin dan Etos Kerja: Program pembinaan semi-militer menanamkan disiplin yang tak terhindarkan dalam dunia pelayaran, di mana sedikit kesalahan dapat berakibat fatal. Etos kerja keras, tepat waktu, dan tanggung jawab adalah mutlak.
  • Manajemen Sumber Daya Kapal (BRM/ERM): Keterampilan non-teknis ini penting untuk komunikasi yang efektif, koordinasi tim, dan manajemen kelelahan di antara kru, yang menjadi kunci keselamatan pelayaran modern.

3. Pendidikan Berbasis Karakter ASN

Sebagai lembaga pendidikan di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub), kami juga membentuk karakter lulusan yang siap menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berintegritas. Ini mencakup kepatuhan terhadap regulasi, anti-korupsi, dan dedikasi untuk melayani kepentingan nasional di sektor maritim.

Poltekpel Malahayati Aceh adalah pabrik pencetak perwira yang lengkap: memiliki otak yang cerdas, tangan yang terampil, dan hati seorang pemimpin yang berintegritas.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *